hari ini tanggal 1 maret 2012, hari kamis. itu artinya hari dimana gue mulai menjalani hidup baru gue tanpa harapan untuk mendapatkan dia. kemarin, gue berjanji pada diri gue sendiri untuk gak lagi mengharapkan dia terus ada di sisi gue. dan gue mencoba untuk menepati janji itu. InsyaAllah gue bisa. ini demi kebaikan kami bersama.
gue pengen cerita.
kemarin, temen gue minjemin gue novel 'Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin'-nya TERE LIYE. gue tertohok banget ama cerita itu. di novel itu menceritakan tentang cinta terpendam antara tania dan danar. keduanya saling mencinta, secara bersamaan pula saling memendamnya. lama waktu berjalan. bukan sehari dua hari, namun 10 tahun berlalu. dan cinta itu semakin tumbuh besar tanpa kendali. keduanya saling menyembunyikan. tania memelihara cinta itu, namun danar mencoba memangkasnya setiap waktu. kesalahan danar adalah ia melupakan tania yang ternyata tumbuh dewasa. seiring dengan keinginannya menghapus tania dari hatinya, ia pun memilih jalan akhir yang memilukan. di penghujung kisah mereka, tania mengetahui bahwa danar ternyata juga mencintainya. tania kesal. bertahun-tahun ia menyakinkan diri bahwa danar hanya menganggapnya seorang adik kecil, dan pada akhirnya tania tak lagi menginginkan danar jadi miliknya, maka saat itu pula rahasia hati danar terkuak. namun semua terlambat. cinta mereka memang tak ditakdirkan untuk saling memiliki. namun keduanya yakin, daun yang jatuh tak pernah membenci angin. itu semua takdir Tuhan, bukan ?
tania dan danar menjadi orang sukses, namun hati mereka mati. mereka sempurna, mereka tak sempurna.
gue tergugu. gue ngerasain yang tania rasain. keadaan hati tania itulah sekarang hati gue. ada feel-feel yang hambar banget di dada gue. namun tak gue acuhkan, sehingga lama-kelamaan feel itu membusuk. lalu gue ngerasa mati. pelan-pelan.
sesorang yang bermil-mil jauhnya sekarang mungkin udah lama sadar tentang perasaan gue ini, maka dari itu dia mencoba menjauh. mencoba menjaga jarak dari gue. mungkin dia pikir gue ini manusia psiko yang autis dan idiot. yang seperti orang gila akan terobsesi pada suatu hal. caranya yang dengan halus mengucapkan salam perpisahan buat gue, malah menimbulkan sakit yang mendalam di hati gue.
gak bisa gue elak, terkadang gue dendam.
tapi gak taukah dia bahwa gue gak segila itu ? bahwa gue sangat waras dan cukup ahli dalam berpikir rasional ? gue sayang dia, gue akuin ada kunang-kunang menari setiap dia hadir di hari-hari gue. dulu, duluuu banget waktu perasaan itu pertama kali tumbuh, gue memang ingin dia jadi milik gue. pengen dia jadi soul gue. tapi setelah gue pikir-pikir, gue sebenarnya gak menginginkan itu. gue hanya ingin selalu ada buat dia, selalu di samping dia, selalu ada saat dia butuh, selalu bisa ngebantu dia. apapun itu. gue pengen jadi kakak buat dia, adiknya, ibunya, temannya, apapun itu. gue gak lagi pengen memiliki dia, tapi gue ingin menjadi seseorang yang sangat berguna untuk dia. rasa sayang gue biarlah begini adanya, yang penting buat gue adalah melihat dia bahagia dan selalu bisa tertawa riang saat bersama gue.
tapi sepertinya dia gak ingin tau poin itu. gue rasa dia ketakutan sama gue. mungkin aja dia jengah dan risih dengan gue. makanya dia menjauh.
sapaan-sapaan itu pun lambat laun terkesal dingin. tak lagi punya makna dan warna. sapaan-sapaan itu hanya menjelma sebagai kebiasaan belaka yang tak punya arti apa-apa. gue ngerasain itu udah lama. lamaaa banget. tapi gak gua acuhkan.
makin ke sini dia semakin punya jarak dengan gue. jaraknya itu lebaaar bangeeet. gue mulai ngerasa lelah setiap kali ingin menjangkau dia. dia beralasan sibuk, gue percaya. gue percaya bahwa itu cuma pengusiran halusnya untuk gue. gue terima.
semua berakhir dua hari yang lalu. saat secara tersirat salam perpisahan itu gue terima dengan gamblang. gue percaya, dan gue terima. dia takut dengan rasa yang gue punya. dia pernah bilang gue spesial. ya, gue memang spesial karena gue ternyata cinta mati sama dia dan dia gak mau itu. spesial kan ? sangat spesial sehingga gue harus disuguhi kebutuhan khusus : diusir secara halus. gue terima.
dimana pun dan bagaimana pun dia sekarang, gue gak pernah nyesel kenal dan sayang sama dia. gue menganggap ini pengalaman. gue gak mungkin marah-marah ke takdir untuk minta dia balik sayang ke gue. dia tetep jadi temen amaze gue. selamanya. tetep ada dia di catatan sejarah hidup gue. tetep ada namanya di phonebook gue, tetep ada sisipan namanya di nama tablet gue, tetep ada akronim namanya di dalam binder kuliah gue, tetep ada, tetep ada, tetep ada.
beberapa orang mungkin mengartikan sikap gue ini terobsesi. tapi inilah yang gue rasain, gue sayang dia, dan dia gak sayang gue. gue sekuat tenaga mencoba tersenyum untuk menerima kenyataan itu.
gue bodoh, mungkin. gue menaruh perasaan kepada orang yang belum gue temuin. tapi adakah yang salah dalam hati yang memilih ?
dia gak perlu hadir lagi di hidup gue. gue hanya ingin dia baik-baik aja dan bisa menjadi orang yang baik pula nantinya. saat dia ulang tahun juga nanti, gue gak akan ucapin. gue takut dia jadi semakin takut ke gue.
harapan gue, dia akan mendapatkan orang yang tulus mencintainya nanti. gue selalu mendoakan yang terbaik untuknya.
dia gak perlu ingat dengan gue, karena bagi gue, pernah menjadi teman dekatnya adalah hal terindah. karena dia satu-satunya orang asing yang dengan gak tau dirinya telah membuat gue nyaman berada di dekatnya. gue sayang dia, mulai saat itu.
suatu hari nanti, kalau kita bertemu dalam satu media tertentu, apa yang harus kita lakukan ? memulai yang baru atau memperbaiki yang lama dengan cara baru ?
gue gak tau apakah ini terdengar gila, tapi di hati gue cuma ada dia. satu-satunya...
setelah Allah,,,
setelah Ibu dan Ayah gue,,,
gue tetep mengenang dia. selamanya. selamanya yang sangat lama...
thankz atas pertemanan selama ini ya...
bye~~~
^_^
nb : jangan pernah berpikir bahwa gue ingin memiliki lo atau apapun untuk mengkungkung lo, gue cuma pengen ngebuat lo bahagia dengan cara gue. tapi ternyata, lo gak bisa -mungkin gak mau. gak apa-apa, gue terima.
irma.yr
Duniaku, Dunia Kita,,,
to be escape from the darkness and to be smile for the light destination
Kamis, 01 Maret 2012
Minggu, 26 Februari 2012
The New Plan
Hidupku tanpa cintamu
Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan
Jiwaku berbisik lirih
Ku harus milikimu
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta... kepadaku
Beri sedikit waktu biar cinta datang
Karena telah terbiasa
Simpan mawar yang ku beri
Mungkin wanginya mengilhami
Sudikah dirimu untuk
Kenali aku dulu
Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatiku
fine, gue nemu lagi lagu yang berhasil ngaduk-ngaduk emosi gue. yang ngebuat gue langsung berasa jadi makhluk paling gak beruntung. Astaghfirullah, gue gak boleh ngomong gitu.
beberapa waktu lalu, ada seseorang yang nyindir-nyindir gue di twitter. mungkin gue yang kepedeean aja kali ya. but, feeling gue bilang kalo itu emang tertuju buat gue. yang gak gue ngerti di sini adalah kesalahan gue atas sindiran-sindiran itu. gue gak ngerasa punya masalah apapun sama dia. lalu kenapa tiba-tiba dia nyindir gue ? pedes banget lagi.
dan gue pun memutuskan kalo dia cuma salah paham. yaudahlah, gak gue ambil pusing. lagian dianya juga udah berhenti nyindir-nyindir gue di twitter. tapi ya gue minta maaf banget, gue gak bisa lagi berhangat-hangat ria dengan orang yang kayak gitu. kenapa ya ? hmm, gue itu ya tipe orang yang percaya banget sama sebuah hubungan baik. dan yang gue tangkep dalam sebuah hubungan baik adalah ketika keduanya bisa menjaga perasaan satu sama lain. menjaga yang bagaimana tau sendirilah. seperti gak menyakiti, membuat kecewa, membohongi, dan segala yang harus dijaga lainnya. nah, berhubung gue udah dianggap kayak sampah begitu -bayangin ya, gue yang gak tau apa-apa diludahin begitu, beda apa dong ama sampah ?- so gue mulai jaga langkah. karena seburuk apapun orang yang udah jadi temen gue, gue gak pernah ada niat untuk yindir. karena nyindir itu hanya ekspresi lain dari sikap iri dan ketidakpuasan kepada orang lain.
tapiiii, gue gak mau sok suci ya... gue juga pernah nyindir kok, tapi ya sindiran gue itu sopan. jadinya gak begitu sadar deh orang yang gue sindir. hihihi... pinter kan gue ? eaeaea...
hhh,,, kayaknya di fb dan twitter gue makin banyak musuh deh. huh,,, heran gue. yayaya, kayaknya juga udah banyak yang tau gue curhat di blog dan banyak juga yang ngerasa kalo curhatan gue ini bersangkutan dengan dirinya. but, gue tegasin ya. gue cuma curhat, bukan ngejelek-jelekin salah satu pihak. bedain definisi itu donk ? pliss, gue gak ngomong di belakang. gue curhat di blog. ngetik. just it. gue gak menggunjing siapa pun. gue cuma mengekspresikan isi hati gue. gue yang sakit hati, gue yang kecewa, gue yang marah, gue yang kesel. pokoknya hanya sebatas itu.
but, kenapa sih gue tetep dikatain nyindir-nyindir ? dikatain ngomong dibelakang ? dikatain... dikatain...
gue kesel, karena ngerasa ke-rebut-an oleh orang lain, ya gue ketik. gue sedih, karena perasaan gue tunggal, ya gue ketik. so, bagian mana yang nyindir ? yang ngatain dibelakang ? kyaaaaaa.....
yah, whatever lah ya. hidup kan gak sempurna. lagian gue juga percaya, Allah always beside me. so, gue tenaaaaang....
oia, gue kayaknya mau ngikutin kata adek-adek gue aja deh. gue akan berusaha sayang sama hati gue, sama emosi gue, intinya mulai sayang sama diri gue sendirilah.
kan kalau jodoh gak kemana kan ?
eaeaea....
so, wake up irmaaaaa.
yupz, forget him, forget him, FORGET HIM !!!
biarlah kenangan tentang dia hanya ada di DAZU TIGARA. barang-barang gue selanjutnya gak boleh ada unsur-unsur si ehm lagi. hehehe...
gue gak ngelupain lo kok, gue hanya ingin terlepas dari lo.
gue sayang lo, tapi lo gak sayang gue. it's ok kok. gak apa-apa. gue terima. bayangin gue lagi senyum bahagia yaaa....
ok, cuma itu aja kali ya. gue harus kudu mesti gak boleh sedih lagi atas ketidak-intens-an kehadirannya di hidup gue. lagian gue bukan siapa-siapa dia ini. semangat irma, semangaaaatttttt......
hhh,,,
irma.yr
Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan
Jiwaku berbisik lirih
Ku harus milikimu
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta... kepadaku
Beri sedikit waktu biar cinta datang
Karena telah terbiasa
Simpan mawar yang ku beri
Mungkin wanginya mengilhami
Sudikah dirimu untuk
Kenali aku dulu
Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatiku
fine, gue nemu lagi lagu yang berhasil ngaduk-ngaduk emosi gue. yang ngebuat gue langsung berasa jadi makhluk paling gak beruntung. Astaghfirullah, gue gak boleh ngomong gitu.
beberapa waktu lalu, ada seseorang yang nyindir-nyindir gue di twitter. mungkin gue yang kepedeean aja kali ya. but, feeling gue bilang kalo itu emang tertuju buat gue. yang gak gue ngerti di sini adalah kesalahan gue atas sindiran-sindiran itu. gue gak ngerasa punya masalah apapun sama dia. lalu kenapa tiba-tiba dia nyindir gue ? pedes banget lagi.
dan gue pun memutuskan kalo dia cuma salah paham. yaudahlah, gak gue ambil pusing. lagian dianya juga udah berhenti nyindir-nyindir gue di twitter. tapi ya gue minta maaf banget, gue gak bisa lagi berhangat-hangat ria dengan orang yang kayak gitu. kenapa ya ? hmm, gue itu ya tipe orang yang percaya banget sama sebuah hubungan baik. dan yang gue tangkep dalam sebuah hubungan baik adalah ketika keduanya bisa menjaga perasaan satu sama lain. menjaga yang bagaimana tau sendirilah. seperti gak menyakiti, membuat kecewa, membohongi, dan segala yang harus dijaga lainnya. nah, berhubung gue udah dianggap kayak sampah begitu -bayangin ya, gue yang gak tau apa-apa diludahin begitu, beda apa dong ama sampah ?- so gue mulai jaga langkah. karena seburuk apapun orang yang udah jadi temen gue, gue gak pernah ada niat untuk yindir. karena nyindir itu hanya ekspresi lain dari sikap iri dan ketidakpuasan kepada orang lain.
tapiiii, gue gak mau sok suci ya... gue juga pernah nyindir kok, tapi ya sindiran gue itu sopan. jadinya gak begitu sadar deh orang yang gue sindir. hihihi... pinter kan gue ? eaeaea...
hhh,,, kayaknya di fb dan twitter gue makin banyak musuh deh. huh,,, heran gue. yayaya, kayaknya juga udah banyak yang tau gue curhat di blog dan banyak juga yang ngerasa kalo curhatan gue ini bersangkutan dengan dirinya. but, gue tegasin ya. gue cuma curhat, bukan ngejelek-jelekin salah satu pihak. bedain definisi itu donk ? pliss, gue gak ngomong di belakang. gue curhat di blog. ngetik. just it. gue gak menggunjing siapa pun. gue cuma mengekspresikan isi hati gue. gue yang sakit hati, gue yang kecewa, gue yang marah, gue yang kesel. pokoknya hanya sebatas itu.
but, kenapa sih gue tetep dikatain nyindir-nyindir ? dikatain ngomong dibelakang ? dikatain... dikatain...
gue kesel, karena ngerasa ke-rebut-an oleh orang lain, ya gue ketik. gue sedih, karena perasaan gue tunggal, ya gue ketik. so, bagian mana yang nyindir ? yang ngatain dibelakang ? kyaaaaaa.....
yah, whatever lah ya. hidup kan gak sempurna. lagian gue juga percaya, Allah always beside me. so, gue tenaaaaang....
oia, gue kayaknya mau ngikutin kata adek-adek gue aja deh. gue akan berusaha sayang sama hati gue, sama emosi gue, intinya mulai sayang sama diri gue sendirilah.
kan kalau jodoh gak kemana kan ?
eaeaea....
so, wake up irmaaaaa.
yupz, forget him, forget him, FORGET HIM !!!
biarlah kenangan tentang dia hanya ada di DAZU TIGARA. barang-barang gue selanjutnya gak boleh ada unsur-unsur si ehm lagi. hehehe...
gue gak ngelupain lo kok, gue hanya ingin terlepas dari lo.
gue sayang lo, tapi lo gak sayang gue. it's ok kok. gak apa-apa. gue terima. bayangin gue lagi senyum bahagia yaaa....
ok, cuma itu aja kali ya. gue harus kudu mesti gak boleh sedih lagi atas ketidak-intens-an kehadirannya di hidup gue. lagian gue bukan siapa-siapa dia ini. semangat irma, semangaaaatttttt......
hhh,,,
irma.yr
Minggu, 19 Februari 2012
My Sad
Lihat ku di sini
Kau buat ku menangis
Ku ingin menyerah tapi tak menyerah
Mencoba lupakan tapi ku bertahan
Kau terindah kan selalu terindah
Aku bisa apa tuk memilikimu
Kau terindah kan selalu terindah
Harus bagaimana tuk mengunggapkannya
Kau pemilik hatiku...
Gue nangis. Airmata gue langsung ngalir tanpa henti. Lagu itu ngingetin gue ama dia. Lo semua bisa bayangin gak ? Lo diperlakuin sebagai ‘someone special’ but lo gak sedang menjalin hubungan ‘special’. Itu tuh sakit banget. Udah gak tau lagi berapa banyak malam, berapa banyak siang, dan berapa banyak lagu sedih yang udah nemenin gue buat nangisin dia. Beberapa adek angkat gue bilang, gue ini bego banget. Tapi mereka gak ngerti. Gue nahan perasaan yang dalam banget. Yang gue sendiri sebenarnya udah kelelahan. Tapi dengan sok ‘kuat’ gue terus coba sampe tiba-tiba gue ngerasa ‘die’ ! Gue gak ngerti ya. Segitu gak mau bersahabatkan keadaan sama gue ? Gue udah cukup banget yang mengalami apa yang ada di lagu ‘Diary Depresiku’ pas gue kelas 1 SMP. Dan dengan easy-nya keadaan mengharuskan lagi gue untuk ngalamin apa yang ada di lagu ‘Pemilik Hatiku’ dan ‘Simphoni Hitam’. Gue pengen marah. Tapi gue mikir, emangnya kalau gue marah keadaan bakal jadi kayak yang gue mau ? Gak kan ?
Entah sejak kapan dan karena apa, gue sayang ke dia. Sayang yang jarang bisa gue kasih. Gue nangis waktu dia cuekin, gue kesel saat dia lebih peduli ke orang lain, dan berbagai hal autis lainnya yang dilakukan orang orang di’Mabuk Cinta’.
Rasa kecewa, sakit hati, dan kesedihan gue berawal saat ada seseorang yang dengan gak mikirnya diam-diam dan tanpa dosa membuka luka gue yang sejak lama sekuat tenaga gue coba kubur. Orang itu adalah orang dekat gue. Walau kita gak pernah ketemu, tapi dia udah masuk list temen baik gue. Gue curhat ke dia. Dan kesimpulan yang gue ambil adalah dia udah ngerti apa yang ada di gue dan apa yang gue rasain. Sampai tiba-tiba gue dikagetkan dengan tingkahnya yang menurut gue nyakitin banget. Gue Cuma bisa diem dengan hati yang sakit luar biasa, dengan airmata yang siap tumpah. Gue gak nyangka sama sekali, dia yang selalu gue jaga perasaannya ternyata sama sekali gak pernah ada usaha buat ngejaga perasaan gue. Bahkan gue rasa niat juga gak ada.
Sumpah serapah dan caci mati keluar dari mulut gue. Di kamar gue ngeruntukin kebodohan gue yang udah naruh rasa percaya ke orang itu. Gue nyesel setengah mati karena udah ngejaga perasaan dia. Demi Allah gue nyesel. Gue sakit hati banget. Demi apapun gue benci dikhianati dalam bentuk apapun. Dari sakit hati yang bermula itu, pikiran aneh gue mulai menjalar kemana-mana. Gue mulai mikir bahwa gue kayaknya emang gak pernah berhak bahagia. Gue mulai mikir kenapa harus keluarga gue yang pecah, kenapa gue gak kembar aja, kenapa gue dapet nilai D, kenapa gue gak jadi cowok aja, kenapa gue gak jadi orang jahat aja, kenapa gue, kenapa gue, dan kenapa gue lainnya muncul silih berganti di otak gue. Sampe gue mikir, Ya Allah kenapa gue gak punya penyakit mematikan aja ? Biar gue bisa memanfaatkan semua itu untuk meraih kebahagian. Gue nangis. Gue frustasi.
Gara-gara sakit hati awal gue itu, gue juga berpikir bahwa semua ketulusan dan kebaikan yang orang berikan ke gue itu freak. Gue jadi semakin gak percaya apapun. Gue jadi atheis untuk semua kepedulian yang gue dapet. Negatif thinking gue semakin menjadi-jadi.
Gue akhirnya ngadu ke adik angkat gue. Gue nangis-nangis ke dia. Gue sadar, saat itu gue pasti keliatan lebay banget. Tapi demi Allah, gue gak bisa ngelakuin apapun kecuali nangis. Gue nangisin nasib gue yang jauh dari kata beruntung.
Tadi, gue dapet kabar yang jauh lebih gak mengenakan. Ya Allah, aku salah apa ? Kenapa sepertinya semua orang enggan mikirin perasaanku ?
Gue tulis note ini, karena gue beneran udah patah arah. Gue gak ngerti lagi mana yang privacy mana yang bukan. Yang sangat gue tau adalah gue terlalu kecewa dengan keadaan.
Buat kamu :
Lo tau ? Gue udah nganggep lo temen gue. Walau Cuma maya. Tapi bagi gue lo nyata. Gue dengerin semua curhatan lo, lalu gue tanggepin. Lo juga denger curhatan gue, lalu lo tanggepin. Saat itu gue mikir kalau kita telah memahami keadaan masing-masing. Tapi pada kenyataannya Cuma gue yang paham keadaan lo. Gue waktu itu sekuat tenaga nahan supaya lo gak sakit hati dengan gue. Gue jaga sikap dan omongan gue. Gue gak pernah ada niat sedikitpun buat bikin lo ‘iri’ ke gue. Gue jaga rapat-rapat apa yang gak harus lo tau dari yang gue lakuin. Tapi apa yang lo bales ? Lo dengan gamblang dan enteng nyebutin serentetan peristiwa indah dengan seseorang yang lo tau bahwa orang itu gue sayangin. Dimana perasaan lo, hah ? Lo gak sadar gue sakit hati banget ? Lalu lo masih berbaik-baik ria ke gue, gue juga gitu. Gue gak ngerti siapa yang munafik di sini. Tapi gue gak harus dendam ke lo, kan ? Iya, gue emang gak dendam. Dengan logika gue mikir kalo gue gak berhak marah sama lo, toh deket dengan siapa aja itu mutlak hak lo. Tapi, seiring gue udah nyaris ngelupain semua rasa sakit hati gue, muncul lagi suatu kenyataan yang ngebikin gue melongo bego. Subhanallah, segitu gak maunya ya lo ngejaga perasaan gue ? Karena gue Cuma temen maya lo, jadi kepedulian lo atas hati manusia (gue.red) juga maya ? Gue beneran gak ngerti. Demi Allah,,,
Buat dan kamu :
Walau lo gak pernah mengatakan secara nyata, tapi gue udah terlanjur mikir kalo lo itu Cuma hak gue. So, jelas gue bete setengah mati kalo ternyata sometime lo bersikap gak segimana harusnya. Tapi, mungkin pemikiran gue itu salah. Kalau lo emang udah gak nyaman lagi ama gue, lo tinggal bilang. And then gak usah lagi ada ‘kita’. Gue sadar, lo itu ‘bebas’, dan gue juga bukan apa-apa lo. Yang bikin gue penasaran, apa sih motivasi lo dalam kebersamaan kita ini ? Ngasih sakit hati untuk gue ? Dulu, lo gak kayak gini, jadi gue juga mikir, kita juga udah gak kayak dulu lagi. Someday, gue benci banget sama lo. But someday too, gue kangen banget sama lo. Bukan hak gue untuk ngelarang lo deket dengan siapapun. Tapi, tentu hak gue kan untuk menyelamatkan hati gue yang nyaris mati rasa ini ? Lo gak perlu bilang apapun sebenarnya, karena emang lo gak perlu. Lo bilang, gue terlalu pake hati. Dan gue tanya, ternyata selama ini lo gak pernah pake hati ya ke gue ? Thankz...
For everyone :
Terkadang orang-orang yang selalu senyum, selalu bijak, selalu tegar, ialah yang paling menderita. Karena apa ? Karena baginya, orang lain itu lebih penting, baru setelah itu ia akan frustasi sendiri. Orang-orang seperti itu yang ia pikirkan hanya satu, ia akan berusaha membahagiakan orang lain agar ia juga dibahagiakan. Tapi ternyata pemikiran itu terkadang salah. Yang pada akhirnya hanya akan membuat dirinya sendiri semakin egois. Egois untuk meraih kebahagiannya, dan egois untuk penderitaannya.
Gue bukan nyari simpati. Gue Cuma pengen beberapa orang di dunia ini bisa berpikir, bahwa ketika kita melakukan sesuatu mungkin ada orang lain yang tersakiti. Jangan pernah menanamkan prinsip ‘yang penting happy’, karena saat lo bahagia dan ada yang sedih atas kebahagiaan lo itu, maka kebahagiaan lo gak akan lebih lama dari gelembung sabun. Thinking, thinking...
Buat kamu, dan kamu,,,
Kalau kebersamaan kalian ngebuat kalian bahagia dan aku hanya akan menjadi benalu, baiklah aku akan pergi. Long last ya buat kamu, dan kamu,,,
irma.yr
Kau buat ku menangis
Ku ingin menyerah tapi tak menyerah
Mencoba lupakan tapi ku bertahan
Kau terindah kan selalu terindah
Aku bisa apa tuk memilikimu
Kau terindah kan selalu terindah
Harus bagaimana tuk mengunggapkannya
Kau pemilik hatiku...
Gue nangis. Airmata gue langsung ngalir tanpa henti. Lagu itu ngingetin gue ama dia. Lo semua bisa bayangin gak ? Lo diperlakuin sebagai ‘someone special’ but lo gak sedang menjalin hubungan ‘special’. Itu tuh sakit banget. Udah gak tau lagi berapa banyak malam, berapa banyak siang, dan berapa banyak lagu sedih yang udah nemenin gue buat nangisin dia. Beberapa adek angkat gue bilang, gue ini bego banget. Tapi mereka gak ngerti. Gue nahan perasaan yang dalam banget. Yang gue sendiri sebenarnya udah kelelahan. Tapi dengan sok ‘kuat’ gue terus coba sampe tiba-tiba gue ngerasa ‘die’ ! Gue gak ngerti ya. Segitu gak mau bersahabatkan keadaan sama gue ? Gue udah cukup banget yang mengalami apa yang ada di lagu ‘Diary Depresiku’ pas gue kelas 1 SMP. Dan dengan easy-nya keadaan mengharuskan lagi gue untuk ngalamin apa yang ada di lagu ‘Pemilik Hatiku’ dan ‘Simphoni Hitam’. Gue pengen marah. Tapi gue mikir, emangnya kalau gue marah keadaan bakal jadi kayak yang gue mau ? Gak kan ?
Entah sejak kapan dan karena apa, gue sayang ke dia. Sayang yang jarang bisa gue kasih. Gue nangis waktu dia cuekin, gue kesel saat dia lebih peduli ke orang lain, dan berbagai hal autis lainnya yang dilakukan orang orang di’Mabuk Cinta’.
Rasa kecewa, sakit hati, dan kesedihan gue berawal saat ada seseorang yang dengan gak mikirnya diam-diam dan tanpa dosa membuka luka gue yang sejak lama sekuat tenaga gue coba kubur. Orang itu adalah orang dekat gue. Walau kita gak pernah ketemu, tapi dia udah masuk list temen baik gue. Gue curhat ke dia. Dan kesimpulan yang gue ambil adalah dia udah ngerti apa yang ada di gue dan apa yang gue rasain. Sampai tiba-tiba gue dikagetkan dengan tingkahnya yang menurut gue nyakitin banget. Gue Cuma bisa diem dengan hati yang sakit luar biasa, dengan airmata yang siap tumpah. Gue gak nyangka sama sekali, dia yang selalu gue jaga perasaannya ternyata sama sekali gak pernah ada usaha buat ngejaga perasaan gue. Bahkan gue rasa niat juga gak ada.
Sumpah serapah dan caci mati keluar dari mulut gue. Di kamar gue ngeruntukin kebodohan gue yang udah naruh rasa percaya ke orang itu. Gue nyesel setengah mati karena udah ngejaga perasaan dia. Demi Allah gue nyesel. Gue sakit hati banget. Demi apapun gue benci dikhianati dalam bentuk apapun. Dari sakit hati yang bermula itu, pikiran aneh gue mulai menjalar kemana-mana. Gue mulai mikir bahwa gue kayaknya emang gak pernah berhak bahagia. Gue mulai mikir kenapa harus keluarga gue yang pecah, kenapa gue gak kembar aja, kenapa gue dapet nilai D, kenapa gue gak jadi cowok aja, kenapa gue gak jadi orang jahat aja, kenapa gue, kenapa gue, dan kenapa gue lainnya muncul silih berganti di otak gue. Sampe gue mikir, Ya Allah kenapa gue gak punya penyakit mematikan aja ? Biar gue bisa memanfaatkan semua itu untuk meraih kebahagian. Gue nangis. Gue frustasi.
Gara-gara sakit hati awal gue itu, gue juga berpikir bahwa semua ketulusan dan kebaikan yang orang berikan ke gue itu freak. Gue jadi semakin gak percaya apapun. Gue jadi atheis untuk semua kepedulian yang gue dapet. Negatif thinking gue semakin menjadi-jadi.
Gue akhirnya ngadu ke adik angkat gue. Gue nangis-nangis ke dia. Gue sadar, saat itu gue pasti keliatan lebay banget. Tapi demi Allah, gue gak bisa ngelakuin apapun kecuali nangis. Gue nangisin nasib gue yang jauh dari kata beruntung.
Tadi, gue dapet kabar yang jauh lebih gak mengenakan. Ya Allah, aku salah apa ? Kenapa sepertinya semua orang enggan mikirin perasaanku ?
Gue tulis note ini, karena gue beneran udah patah arah. Gue gak ngerti lagi mana yang privacy mana yang bukan. Yang sangat gue tau adalah gue terlalu kecewa dengan keadaan.
Buat kamu :
Lo tau ? Gue udah nganggep lo temen gue. Walau Cuma maya. Tapi bagi gue lo nyata. Gue dengerin semua curhatan lo, lalu gue tanggepin. Lo juga denger curhatan gue, lalu lo tanggepin. Saat itu gue mikir kalau kita telah memahami keadaan masing-masing. Tapi pada kenyataannya Cuma gue yang paham keadaan lo. Gue waktu itu sekuat tenaga nahan supaya lo gak sakit hati dengan gue. Gue jaga sikap dan omongan gue. Gue gak pernah ada niat sedikitpun buat bikin lo ‘iri’ ke gue. Gue jaga rapat-rapat apa yang gak harus lo tau dari yang gue lakuin. Tapi apa yang lo bales ? Lo dengan gamblang dan enteng nyebutin serentetan peristiwa indah dengan seseorang yang lo tau bahwa orang itu gue sayangin. Dimana perasaan lo, hah ? Lo gak sadar gue sakit hati banget ? Lalu lo masih berbaik-baik ria ke gue, gue juga gitu. Gue gak ngerti siapa yang munafik di sini. Tapi gue gak harus dendam ke lo, kan ? Iya, gue emang gak dendam. Dengan logika gue mikir kalo gue gak berhak marah sama lo, toh deket dengan siapa aja itu mutlak hak lo. Tapi, seiring gue udah nyaris ngelupain semua rasa sakit hati gue, muncul lagi suatu kenyataan yang ngebikin gue melongo bego. Subhanallah, segitu gak maunya ya lo ngejaga perasaan gue ? Karena gue Cuma temen maya lo, jadi kepedulian lo atas hati manusia (gue.red) juga maya ? Gue beneran gak ngerti. Demi Allah,,,
Buat dan kamu :
Walau lo gak pernah mengatakan secara nyata, tapi gue udah terlanjur mikir kalo lo itu Cuma hak gue. So, jelas gue bete setengah mati kalo ternyata sometime lo bersikap gak segimana harusnya. Tapi, mungkin pemikiran gue itu salah. Kalau lo emang udah gak nyaman lagi ama gue, lo tinggal bilang. And then gak usah lagi ada ‘kita’. Gue sadar, lo itu ‘bebas’, dan gue juga bukan apa-apa lo. Yang bikin gue penasaran, apa sih motivasi lo dalam kebersamaan kita ini ? Ngasih sakit hati untuk gue ? Dulu, lo gak kayak gini, jadi gue juga mikir, kita juga udah gak kayak dulu lagi. Someday, gue benci banget sama lo. But someday too, gue kangen banget sama lo. Bukan hak gue untuk ngelarang lo deket dengan siapapun. Tapi, tentu hak gue kan untuk menyelamatkan hati gue yang nyaris mati rasa ini ? Lo gak perlu bilang apapun sebenarnya, karena emang lo gak perlu. Lo bilang, gue terlalu pake hati. Dan gue tanya, ternyata selama ini lo gak pernah pake hati ya ke gue ? Thankz...
For everyone :
Terkadang orang-orang yang selalu senyum, selalu bijak, selalu tegar, ialah yang paling menderita. Karena apa ? Karena baginya, orang lain itu lebih penting, baru setelah itu ia akan frustasi sendiri. Orang-orang seperti itu yang ia pikirkan hanya satu, ia akan berusaha membahagiakan orang lain agar ia juga dibahagiakan. Tapi ternyata pemikiran itu terkadang salah. Yang pada akhirnya hanya akan membuat dirinya sendiri semakin egois. Egois untuk meraih kebahagiannya, dan egois untuk penderitaannya.
Gue bukan nyari simpati. Gue Cuma pengen beberapa orang di dunia ini bisa berpikir, bahwa ketika kita melakukan sesuatu mungkin ada orang lain yang tersakiti. Jangan pernah menanamkan prinsip ‘yang penting happy’, karena saat lo bahagia dan ada yang sedih atas kebahagiaan lo itu, maka kebahagiaan lo gak akan lebih lama dari gelembung sabun. Thinking, thinking...
Buat kamu, dan kamu,,,
Kalau kebersamaan kalian ngebuat kalian bahagia dan aku hanya akan menjadi benalu, baiklah aku akan pergi. Long last ya buat kamu, dan kamu,,,
irma.yr
Kamis, 08 Desember 2011
Utara Hati
finally, kebuka juga nih blog gue. hadeeeh, gue udah ngubek sana ngubek sini. akhirnya dasbor-nya nongol. OMG, nyaris senewen gue. mulai dari ketakutan blog ngehank, sampe ketakutan bahwasanya gue lupa pass-nya. hahaha, ternyata cuma kesalahan klik doank. yaampun nih blog, bikin eike cenat-cenut deh cinn. hyuuukkk,,,
ok bloggers, gue mau curhat-curhat sedikit ini. ya sebenarya semacam nyuguhin pendapat sih. utara hati gitu. selatan, timur, barat, tenggara. semuanya deh dari hati gue. yah mungkin beberapa bakal marah-marah mungkin tentang entri yang ini. tapi ya karena gue pernah denger bahwa manusia mempunyai hak untuk mengutarakan pendapatnya, maka dari itu gue bakal mengutarakan pendapat gue. semoga bisa diambil hikmahnya ya. ok, kita mulai sesi mata (hati) angin-nya.
cek dan ricek...
tadi siang -sebelum gue siap-siap ke kampus, gue menemukan link youtube di beranda FB gue. link orang nyanyi gitu deh. gue tau kok siapa yang nyanyi, wong ada penjelasan link-nya gitu. pengen buka, tapi saat itu gue ol di hp old gue, bukan di hp new gue. jadinya gue cuma natepin tuh link sambil mikir-mikir gue nanti mandinya jam berapa ya...? saat itu gue lagi galau mau caps ke kampusnya jam berapa bokk. takut kecepetan atawa kelambatan.
nah, tadi pas acara kesayangan gue lagi di tengah jalan, gue putuskan untuk mencucukkan modem ke laptop. gue ol via lappie. sekalian nge-revisi tugas dan mengirim tugas ke temen gue. gue ol FB juga pastinya. taraaaa,,, gue inget tentang link tadi siang itu. dan gue carilah link itu di beranda gue. dapet. langsung gue buka. syumfeeeh, buperingnya lamaaaaa mameeeeen. ok lah, berhubung gue penasaran, gue tungguin deh tuh bupering sialan. sambil nunggu, gue buka video-video lain yang ada di halaman youtube tersebut -yang lagi bupering itu noh. gue buka tiga video. dan damn, tiga-tiga-nya bupering si alooot meeeen. gue mencoba sabar, karena kebetulan gue juga sedang dalam tahap perbaikan diri ke arah yang lebih baik.
skip skip,,,, video pun terbuka, terlihat, dan terdengar. anjriit, gue cengo' men. gini ya, akhirnya gue putusin bahwa ternyata kuping gue emang masih waras banget. ternyata waktu itu -dulu banget, gue bukan salah denger, tapi suara nih penyanyi emang aneh banget. gue denger dia nyanyi, dan lidah gue refleks melengkung ke langit-langit mulut, nutupin tenggorokan. kalau gue tes ngomong, pasti suara gue malah R ketebelan semua. pada ngerti gak sih ? SUARANYA ANEH MEN. GUE GAK BILANG JELEK LHO YA, TAPI BAGI GUE ITU SUARA YANG BIKIN GUE SESEK NAFAS. bayangin, gue ngedengernya sambil lidah gue kegulung kayak tikar kejang begitu. siapa yang gak sesek ?
gue emang bukan pengamat musik handal kayak siapa itu ? alah, yang ngamat musik itu lho. yang udah gak muda lagi itu. hadeh, lupa gue. intinya gitu deh. gue cuma manusia biasa yang suka musik dan bukan sekedar suka ya, gue mengamati nadanya, liriknya, bahkan penyanyinya. gue nyari ciri khasnya, gue cari nyamannya tuh suara dimana, gue nyari 'ketulusan' cara nyanyinya. pokoknya, gue seletif banget dalam ngedengerin musik. pada gak tau kan ? gue sengaja gak umbar, takut dibilangin sok inilah, sok itulah. LALU INI APA ? hehehe...
ada penyanyi-penyanyi yang nyanyinya bikin tenaaaaaang banget. damaaaaaai ngedengernya. aluuuuus gitu. contoh nih ya, Agnes Monica, Sammie ex Kerispatih, Rian D'Massive, Ariel, David Archuleta, Greyson Chanche, JB, Rihanna. pokoknya banyak deh. mereka itu nyanyinya bikin nyaman yang denger. walaupun gue gak respect ama JB, tapi gue suka lagu-lagunya. yang lama sih, lagu baru gue belum pernah denger. abisnya, suara mereka-mereka itu gak bikin gue nahan nafas sambil gulung lidah. suaranya tenaaaaaang. Greyson misalnya, suara doi emang rada berat, tapi didengar berasa ringan. doi bisa bikin kita terhanyut, bukan ikut-ikutan berusaha suara jadi ngebass. kayak suaranya Petra, berat kan ? tapi enak di dengar. suara Agnes tuh, tingga gila. tapi malah saat dia nariiiiiik malah yang paling gue suka. total banget.
nah, ada juga suara yang kedengeran aneh -beberapa ngejatuhin ke unik padahal aneh parah. suara Citra misalnya, maksa parah nih nyanyinya. terus Puri, suaranya centil banget, kedengeran kayak orang sombong gitu suaranya. terus ada juga yang berusaha bikin suara yang unik-unik gimana tapi jadi maksa malah. Suara Putri Ayu deh denger, kadang bagus kadang enggak. suara seriosa emang keren banget -gue akuin. tapi kalo ngedenger doi nyanyi gue malah ngirain doi lagi gumam-gumam apa gitu.
sorry ya, cuma pendapat. hehehe...
ok, berhubungan dengan suara-suara para penyanyi, gue mau ngejelasin suara penyanyi yang gue buka tadi Link-nya. dulu, pas pertama kali gue denger suara dia, gue suka kok. walau setiap gue denger dia nyanyi, gue selalu nyeletuk "centil ya suaranya", padahal doi cowok tapi tetep aja gue ambil kata centil untuk pendeskripsian. sorry men. kita main kenyataan nih. tapi setelah beberapa tahun kemudian, suaranya berubah pesat. jadi berat dan tebel banget. dari semua lagu yang pernah gue denger dia nyanyiin, dia seperti sedang menyanyikan lirik yang isinya R tebal semua. apalagi lagu bahasa inggris, parah. gue tidak tahu dia mengatakan apa. OMG. makanya tadi gue ngebet banget ngebuka link-nya. Aaaaaaa....gue buru-buru nutup link-nya, abisnya gue gak tahan ngegulung lidah lama-lama. pegel woy. tapi gue coba buka lagi, asli langsung gue tutup lagi. gue gak tau ya, apa mungkin suara dia emang begitu ya ? Tapi pas ngomong dia juga gitu sih. kayak nahan en sok tebel gitu suaranya. gak tau deh gue. persepsi gue sih, suaranya mah lebih ke diusahakan bagus. tapi ya,,,,, gue gak berani komen lebih dari ini.
tau RAN kan ? Suaranya juga unik kan tuh Rayi ama Nino ? agak-agak gaya nyanyi anak gahool gitu. suaranya di bikin centil gitu. tapi yang gue heran, kenapa gue malah suka ? malah gak kegulung lidah gue. suaranya tuh unik gitu. nyaman aja didengernya.
gue,,, gue gak asal bilang suara ini bagus suara itu bagus. atau karena gue ngefans sama dia terus gue bilang suaranya bagus. gue SB, tapi gue biasa aja tuh ama kualitas suara MS. gue gak bilang gak bagus ya, cuma ya gak tau aja pengen muji apa. wong kualitas suaranya gak wah-wah amat. just so so lah,,,
tau Cinta Kuya gak ? pernah denger lagu doi yang Mimpi Terindah ? nah itu gue demen banget dengernya. suaranya khas anak kecil gitu, agak nyangkut-ngangkut dia nyanyinya, tapi sukses bikin gue nangis. yaampun, suaranya itu gak tau ya gue 'jlebb' banget. nyanyinya tulus, ngalir gitu aja. karena dia bawanya enjoy jadinya kita yang denger berasa tenang banget. hadeeeh, ini padahal anak kecil bauangeet yang nyanyi, tapi kenapa bisa sebegini dahsyat ya efeknya ? temen gue aja, yang jarang-jarang nangis kalo denger lagu dan dia pecinta lagu barat, langsung nangis di perdana ngedenger Cinta nyanyiin tuh lagu. hebat kan nih bocah suaranya ?
back to point, gue gak begitu gimana gitu ngedenger suara penyanyi yang di link tadi. rada males gue. coz menurut gue, dia nyanyi maksa untuk bagus -ya walaupun menurut beberapa pandangan emang bagus. tapi di sini gue gak liat adanya ketulusan dari suaranya. dia kayak cuma pengen nyanyi aja, terus udah. gak sisa apa-apa kecualai sesak nafas di -gue- pendengar. JB deh ya contohnya, gue gak respect ke dia, gue gak suka deh pokoknya ama nih ABG, tapi gue salut sama penghayatan nyanyinya. yang That's Should Be Me deh, yaampun tuluuuuus banget suaranya. ini membuktikan kalo gue menilai secara objektif bukan subjektif. hello, gue orang yang jujur ya. dan gue pengapresiasi yang tau kode etik lho. beeuuuhhhh,,,,
si penyanyi di link tadi itu, tampangnya cute, lumayan cakeplah, banyak fans, dan gue pernah ngefans berat ama dia. tapi semenjak perubahan dia yang menurut gue gak banget itu, ya perlahan gue mundur jadi fans. bukan gak menerima apa adanya ya, tapi -lagi- menurut gue dia kayak kehilangan jati diri gitu. persis kayak alasan gak respectnya gue ke JB. sorry mameeeen, gue cuma ya agak kecewa. yups,,,
gue adalah orang yang menilai sesuatu dari pancaran mata dan tutur bahasa seseorang. gue perasaaa banget. gue emang gak gampang tersinggung, tapi gue adalah seseorang yang selektif untuk beberapa hal. itu tadi, gue tau mana orang yang tulus mana yang gak. dan satu lagi, gue percaya insting dan feeling. gue yakin, hati gak pernah bohong.
so, bersikaplah yang sebagaimana kalian kalo ingin menjadi orang yang sebagaimana kalian sebenarnya.
hei penyanyi yang di link tadi, gue kok gak respect lagi ke lo ya ? padahal banyak karya gue yang menjadikan lo sebagai pe,,, pe,,, pe,,, apa ya ? aduuh, pokoknya lo biasa menjadi yang utama di karya-karya itu. tapi tapi, gue ilfeel ngeliat foto lo, ngedenger suara lo, mengetahui kisah lo, pokoknya semua yang ada di alam nyata tentang lo gue eneg banget. gak respect. ilfeel. males pokoknya. ada apa sebenarnya ?
dulu gue suka lo, tapi per-tranformasi-an lo yang lagi-lagi menurut gue 'ikut-ikutan' dan 'terlalu menyamai' di segala bidang dengen si 'ehm' itu, gue jadi punya pandangan lain tentang lo. padahal nih ya, lo yang warna-warni kayak pas lo imut itu keren banget lho. khas gitu. tapi yah apa kuasa gue ? Hhh,,,
wish gue, semoga fans-nya gak marah idolanya gue pendapat-in begini. sumpah gue takuuuut Ibuuuuuuu...
gini ya, gak suka n gak respect itu beda men. gak suka itu cenderung ke benci, kalau gak respect itu ke kasian gitu deh. ke males. tapi di gak respect itu tetap ada unsur peduli dan mau mendengarkan. intinya gak respect itu kita hanya sedang dalam tahap mencoba mengerti. sadaaaapppp....
sekian deh.
ngomong-ngomong, ada yang tau kabarnya Davin gak ? *lho
-irma.yr-
nb : bagi yang tersinggung gue mohon maaf sebesar-besarnya ya. gue cuma berpendapat. gak lebih kok. piss loveeee....
ok bloggers, gue mau curhat-curhat sedikit ini. ya sebenarya semacam nyuguhin pendapat sih. utara hati gitu. selatan, timur, barat, tenggara. semuanya deh dari hati gue. yah mungkin beberapa bakal marah-marah mungkin tentang entri yang ini. tapi ya karena gue pernah denger bahwa manusia mempunyai hak untuk mengutarakan pendapatnya, maka dari itu gue bakal mengutarakan pendapat gue. semoga bisa diambil hikmahnya ya. ok, kita mulai sesi mata (hati) angin-nya.
cek dan ricek...
tadi siang -sebelum gue siap-siap ke kampus, gue menemukan link youtube di beranda FB gue. link orang nyanyi gitu deh. gue tau kok siapa yang nyanyi, wong ada penjelasan link-nya gitu. pengen buka, tapi saat itu gue ol di hp old gue, bukan di hp new gue. jadinya gue cuma natepin tuh link sambil mikir-mikir gue nanti mandinya jam berapa ya...? saat itu gue lagi galau mau caps ke kampusnya jam berapa bokk. takut kecepetan atawa kelambatan.
nah, tadi pas acara kesayangan gue lagi di tengah jalan, gue putuskan untuk mencucukkan modem ke laptop. gue ol via lappie. sekalian nge-revisi tugas dan mengirim tugas ke temen gue. gue ol FB juga pastinya. taraaaa,,, gue inget tentang link tadi siang itu. dan gue carilah link itu di beranda gue. dapet. langsung gue buka. syumfeeeh, buperingnya lamaaaaa mameeeeen. ok lah, berhubung gue penasaran, gue tungguin deh tuh bupering sialan. sambil nunggu, gue buka video-video lain yang ada di halaman youtube tersebut -yang lagi bupering itu noh. gue buka tiga video. dan damn, tiga-tiga-nya bupering si alooot meeeen. gue mencoba sabar, karena kebetulan gue juga sedang dalam tahap perbaikan diri ke arah yang lebih baik.
skip skip,,,, video pun terbuka, terlihat, dan terdengar. anjriit, gue cengo' men. gini ya, akhirnya gue putusin bahwa ternyata kuping gue emang masih waras banget. ternyata waktu itu -dulu banget, gue bukan salah denger, tapi suara nih penyanyi emang aneh banget. gue denger dia nyanyi, dan lidah gue refleks melengkung ke langit-langit mulut, nutupin tenggorokan. kalau gue tes ngomong, pasti suara gue malah R ketebelan semua. pada ngerti gak sih ? SUARANYA ANEH MEN. GUE GAK BILANG JELEK LHO YA, TAPI BAGI GUE ITU SUARA YANG BIKIN GUE SESEK NAFAS. bayangin, gue ngedengernya sambil lidah gue kegulung kayak tikar kejang begitu. siapa yang gak sesek ?
gue emang bukan pengamat musik handal kayak siapa itu ? alah, yang ngamat musik itu lho. yang udah gak muda lagi itu. hadeh, lupa gue. intinya gitu deh. gue cuma manusia biasa yang suka musik dan bukan sekedar suka ya, gue mengamati nadanya, liriknya, bahkan penyanyinya. gue nyari ciri khasnya, gue cari nyamannya tuh suara dimana, gue nyari 'ketulusan' cara nyanyinya. pokoknya, gue seletif banget dalam ngedengerin musik. pada gak tau kan ? gue sengaja gak umbar, takut dibilangin sok inilah, sok itulah. LALU INI APA ? hehehe...
ada penyanyi-penyanyi yang nyanyinya bikin tenaaaaaang banget. damaaaaaai ngedengernya. aluuuuus gitu. contoh nih ya, Agnes Monica, Sammie ex Kerispatih, Rian D'Massive, Ariel, David Archuleta, Greyson Chanche, JB, Rihanna. pokoknya banyak deh. mereka itu nyanyinya bikin nyaman yang denger. walaupun gue gak respect ama JB, tapi gue suka lagu-lagunya. yang lama sih, lagu baru gue belum pernah denger. abisnya, suara mereka-mereka itu gak bikin gue nahan nafas sambil gulung lidah. suaranya tenaaaaaang. Greyson misalnya, suara doi emang rada berat, tapi didengar berasa ringan. doi bisa bikin kita terhanyut, bukan ikut-ikutan berusaha suara jadi ngebass. kayak suaranya Petra, berat kan ? tapi enak di dengar. suara Agnes tuh, tingga gila. tapi malah saat dia nariiiiiik malah yang paling gue suka. total banget.
nah, ada juga suara yang kedengeran aneh -beberapa ngejatuhin ke unik padahal aneh parah. suara Citra misalnya, maksa parah nih nyanyinya. terus Puri, suaranya centil banget, kedengeran kayak orang sombong gitu suaranya. terus ada juga yang berusaha bikin suara yang unik-unik gimana tapi jadi maksa malah. Suara Putri Ayu deh denger, kadang bagus kadang enggak. suara seriosa emang keren banget -gue akuin. tapi kalo ngedenger doi nyanyi gue malah ngirain doi lagi gumam-gumam apa gitu.
sorry ya, cuma pendapat. hehehe...
ok, berhubungan dengan suara-suara para penyanyi, gue mau ngejelasin suara penyanyi yang gue buka tadi Link-nya. dulu, pas pertama kali gue denger suara dia, gue suka kok. walau setiap gue denger dia nyanyi, gue selalu nyeletuk "centil ya suaranya", padahal doi cowok tapi tetep aja gue ambil kata centil untuk pendeskripsian. sorry men. kita main kenyataan nih. tapi setelah beberapa tahun kemudian, suaranya berubah pesat. jadi berat dan tebel banget. dari semua lagu yang pernah gue denger dia nyanyiin, dia seperti sedang menyanyikan lirik yang isinya R tebal semua. apalagi lagu bahasa inggris, parah. gue tidak tahu dia mengatakan apa. OMG. makanya tadi gue ngebet banget ngebuka link-nya. Aaaaaaa....gue buru-buru nutup link-nya, abisnya gue gak tahan ngegulung lidah lama-lama. pegel woy. tapi gue coba buka lagi, asli langsung gue tutup lagi. gue gak tau ya, apa mungkin suara dia emang begitu ya ? Tapi pas ngomong dia juga gitu sih. kayak nahan en sok tebel gitu suaranya. gak tau deh gue. persepsi gue sih, suaranya mah lebih ke diusahakan bagus. tapi ya,,,,, gue gak berani komen lebih dari ini.
tau RAN kan ? Suaranya juga unik kan tuh Rayi ama Nino ? agak-agak gaya nyanyi anak gahool gitu. suaranya di bikin centil gitu. tapi yang gue heran, kenapa gue malah suka ? malah gak kegulung lidah gue. suaranya tuh unik gitu. nyaman aja didengernya.
gue,,, gue gak asal bilang suara ini bagus suara itu bagus. atau karena gue ngefans sama dia terus gue bilang suaranya bagus. gue SB, tapi gue biasa aja tuh ama kualitas suara MS. gue gak bilang gak bagus ya, cuma ya gak tau aja pengen muji apa. wong kualitas suaranya gak wah-wah amat. just so so lah,,,
tau Cinta Kuya gak ? pernah denger lagu doi yang Mimpi Terindah ? nah itu gue demen banget dengernya. suaranya khas anak kecil gitu, agak nyangkut-ngangkut dia nyanyinya, tapi sukses bikin gue nangis. yaampun, suaranya itu gak tau ya gue 'jlebb' banget. nyanyinya tulus, ngalir gitu aja. karena dia bawanya enjoy jadinya kita yang denger berasa tenang banget. hadeeeh, ini padahal anak kecil bauangeet yang nyanyi, tapi kenapa bisa sebegini dahsyat ya efeknya ? temen gue aja, yang jarang-jarang nangis kalo denger lagu dan dia pecinta lagu barat, langsung nangis di perdana ngedenger Cinta nyanyiin tuh lagu. hebat kan nih bocah suaranya ?
back to point, gue gak begitu gimana gitu ngedenger suara penyanyi yang di link tadi. rada males gue. coz menurut gue, dia nyanyi maksa untuk bagus -ya walaupun menurut beberapa pandangan emang bagus. tapi di sini gue gak liat adanya ketulusan dari suaranya. dia kayak cuma pengen nyanyi aja, terus udah. gak sisa apa-apa kecualai sesak nafas di -gue- pendengar. JB deh ya contohnya, gue gak respect ke dia, gue gak suka deh pokoknya ama nih ABG, tapi gue salut sama penghayatan nyanyinya. yang That's Should Be Me deh, yaampun tuluuuuus banget suaranya. ini membuktikan kalo gue menilai secara objektif bukan subjektif. hello, gue orang yang jujur ya. dan gue pengapresiasi yang tau kode etik lho. beeuuuhhhh,,,,
si penyanyi di link tadi itu, tampangnya cute, lumayan cakeplah, banyak fans, dan gue pernah ngefans berat ama dia. tapi semenjak perubahan dia yang menurut gue gak banget itu, ya perlahan gue mundur jadi fans. bukan gak menerima apa adanya ya, tapi -lagi- menurut gue dia kayak kehilangan jati diri gitu. persis kayak alasan gak respectnya gue ke JB. sorry mameeeen, gue cuma ya agak kecewa. yups,,,
gue adalah orang yang menilai sesuatu dari pancaran mata dan tutur bahasa seseorang. gue perasaaa banget. gue emang gak gampang tersinggung, tapi gue adalah seseorang yang selektif untuk beberapa hal. itu tadi, gue tau mana orang yang tulus mana yang gak. dan satu lagi, gue percaya insting dan feeling. gue yakin, hati gak pernah bohong.
so, bersikaplah yang sebagaimana kalian kalo ingin menjadi orang yang sebagaimana kalian sebenarnya.
hei penyanyi yang di link tadi, gue kok gak respect lagi ke lo ya ? padahal banyak karya gue yang menjadikan lo sebagai pe,,, pe,,, pe,,, apa ya ? aduuh, pokoknya lo biasa menjadi yang utama di karya-karya itu. tapi tapi, gue ilfeel ngeliat foto lo, ngedenger suara lo, mengetahui kisah lo, pokoknya semua yang ada di alam nyata tentang lo gue eneg banget. gak respect. ilfeel. males pokoknya. ada apa sebenarnya ?
dulu gue suka lo, tapi per-tranformasi-an lo yang lagi-lagi menurut gue 'ikut-ikutan' dan 'terlalu menyamai' di segala bidang dengen si 'ehm' itu, gue jadi punya pandangan lain tentang lo. padahal nih ya, lo yang warna-warni kayak pas lo imut itu keren banget lho. khas gitu. tapi yah apa kuasa gue ? Hhh,,,
wish gue, semoga fans-nya gak marah idolanya gue pendapat-in begini. sumpah gue takuuuut Ibuuuuuuu...
gini ya, gak suka n gak respect itu beda men. gak suka itu cenderung ke benci, kalau gak respect itu ke kasian gitu deh. ke males. tapi di gak respect itu tetap ada unsur peduli dan mau mendengarkan. intinya gak respect itu kita hanya sedang dalam tahap mencoba mengerti. sadaaaapppp....
sekian deh.
ngomong-ngomong, ada yang tau kabarnya Davin gak ? *lho
-irma.yr-
nb : bagi yang tersinggung gue mohon maaf sebesar-besarnya ya. gue cuma berpendapat. gak lebih kok. piss loveeee....
Senin, 14 November 2011
kamu, dimana ?
udah lama banget gue gak nulis di blog. ada semacam rasa kangen yang menggebu-gebu banget. sangking kangennya gue sampe melukin nih blog. gue ciumin. dan gue ajak jalan-jalan. aslinya sih cuma gue jadiin temen curhat gue.
gue lagi kangen ama seseorang. ini masuk bulan kedua dia menghilang. gue gak tau dia kemana. tiba-tiba aja gitu dia ilang tanpa kabar. setiap hari gue nungguin dia, harepin dia balik lagi, atau gak sekedar tiba-tiba di inbox gue masuk pesan dari dia. gue mengharapkan banget dia muncul. jujur, terkadang gue butuh dia.
gue gak tau lagi mau nyari dia kemana. gue bingung. pengen nanya sama orang-orang yang gue tau kenal sama dia, tapi gue gak berani. gue takut mereka mikir yang macem-macem tentang gue. akhirnya gue urungin aja niat itu. gue simpen di dalam hati gue. sampe niat itu busuk dan jadi gak enak banget. sumpah, gue kangen dia.
dari gue untuk dia :
ok, itu yang pengen gue bilang ke dia. lo semua, atau salah satu dari kalian, ada yang berminat nyampein pesan gue ini ?
gue rasa enggak. thankz...
gue cuma,,, kangen dia.
sialnya ? itu banget !!!
gue lagi kangen ama seseorang. ini masuk bulan kedua dia menghilang. gue gak tau dia kemana. tiba-tiba aja gitu dia ilang tanpa kabar. setiap hari gue nungguin dia, harepin dia balik lagi, atau gak sekedar tiba-tiba di inbox gue masuk pesan dari dia. gue mengharapkan banget dia muncul. jujur, terkadang gue butuh dia.
gue gak tau lagi mau nyari dia kemana. gue bingung. pengen nanya sama orang-orang yang gue tau kenal sama dia, tapi gue gak berani. gue takut mereka mikir yang macem-macem tentang gue. akhirnya gue urungin aja niat itu. gue simpen di dalam hati gue. sampe niat itu busuk dan jadi gak enak banget. sumpah, gue kangen dia.
dari gue untuk dia :
hei, iya, kamu. kamu yang dulu sering bikin aku senyum dan terhibur, apa kamu ingat aku ? kamu sedang apa sekarang ? apa kamu baik-baik aja ? kamu gak sakit kan ? aku harap gak. kamu tau ? aku kangen banget sama kamu. dimana pun sekarang kamu berada, aku harap kamu masih hidup dan dalam keadaan yang baik banget. aku harap, kamu masih inget aku. karena entah kenapa aku gak bisa lupa sama kamu. tapi, sejauh ini, terlepas dari semuanya, dari hal aku kangen sama kamu, kamu pernah mikir gak sih, sebentar saja, bahwa kamu harus ngabarin aku ? gak usah di jawab, karena yang aku inginkan adalah kamu selalu baik dan ada dalam lindungan Allah. aku,,, ah. belum saatnya aku katakan. yang pasti, rindu ini hanya untukmu.
ok, itu yang pengen gue bilang ke dia. lo semua, atau salah satu dari kalian, ada yang berminat nyampein pesan gue ini ?
gue rasa enggak. thankz...
gue cuma,,, kangen dia.
sialnya ? itu banget !!!
Selasa, 20 September 2011
Pembunuhan Karakter !!!
gue selalu mikir kalau gue orang yang paling bener. selalu menentukan sesuatu dengan akal sehat dan pemikiran yang matang. tapi ternyata gue salah besar terhadap persepsi gue sendiri. sekarang gue ngerasa jatuh -terpuruk.
image gue yang pas-pasan udah ancur. dan itu ulah gue sendiri. secara gak sadar gue udah ngebunuh karakter gue sendiri. 'kata' yang dari dulu sangat gue agung-agungkan ternyata mengkhianati gue. gue dijatuhkan oleh 'kata' gue sendiri. sekali lagi : GUE NGEBUNUH KARAKTER GUE -SENDIRI !!! gila kan ?! orang-orang ngecap gue gak bagus. iya. gak. bagus. sekarang gue tanya, cewek mana yang keliatan bagus saat ngejer-ngejer 'sesuatu' yang bahkan gak pernah jelas apaan ? keliatan cewek gak baguskan ?
gue tau kalau image gue udah jelek banget di 'cyberlive' itu baru semalem. dari adek gue. gue semalem nelpon dia, dan 'jlebb' banget rasanya pas dia bilang kalau semua orang tau yang gue rasain. rasa apa ?! RASA KALAU GUE DI(GAK)PEDULIIN. damn ! gue shock sekaligus pengen nangis di bawah tudung. sakiiiit banget rasanya. itu gue udah mo nangis. tapi dengan sok tegar -gue nahan. sampe akhirnya gue sadar kalau ternyata image gue udah jelek banget. i don't believe it. gue dikasihani sama semua orang. gue bahkan yakin, gak sedikit orang yang -aslinya- ngetawain gue.
gue sampe ngerasa bego banget. jiwa gue yang emang udah hampir mati, saat itu langsung 'jlebb' abis. jadi debu. terus ditiup. terbang. berantakan. dan,,, hilang.
adek gue bilang, gue harus mencoba untuk move on. jangan lembek kayak lemper. apalagi kenyal-kenyal kayak agar-agar. gue harus kuat yang nyata. kayak batu. gue harus berdiri menantang dengan senyum mengembang. bukan berdiri sok tegar kayak pohon toge. gue harus semangat. jangan terpuruk oleh keadaan yang entah kenapa gue gak ngerti bisa tercipta sedemikian rumit ini.
misi gue : ngelupain semua dan ngebalikin image gue. membenahi nama baik gue. menunjukan pada semua orang -terutama- 'cyberlive' bahwa gue sedikitpun bukan cewek lemah yang kayak Nikita Willy -ku tetap menanti. gue akan berdiri di garis depan dan berkata : GUE IRMA, DAN GUE BUKAN TERORIS, GUE ORANG YANG KUAT.
temen-temen kampus gue manggil gue 'abang'. gue ucapkan makasih sebesar kacang buat mereka. dengan begitu mereka memotivasi gue untuk menjadi 'abang' = STRONG !!!
tapi sebagai anak sastra yag tau diri, gue cuma mau bilang -untuk siapa saja yang dengan berani menyia-nyiakan rasa yang gue rasain tanpa dihirup sedikitpun, yaitu :
"...dan ada saatnya kita juga akan merasakan yang tidak kita rasakan, lalu kita tidak merasakan yang sebenarnya sedang kita rasakan. dan ketika kita sadari kalimat kedua, maka kita telah terlambat -mungkin kita (telah) ditinggalkan..."
itu dari gue. ada yang tau ? bahkan saat gue tabrakan, sakitnya gak sesakit ini.
atau mungkin gue emang teroris ? ==>> yang (patut) dijauhi !
image gue yang pas-pasan udah ancur. dan itu ulah gue sendiri. secara gak sadar gue udah ngebunuh karakter gue sendiri. 'kata' yang dari dulu sangat gue agung-agungkan ternyata mengkhianati gue. gue dijatuhkan oleh 'kata' gue sendiri. sekali lagi : GUE NGEBUNUH KARAKTER GUE -SENDIRI !!! gila kan ?! orang-orang ngecap gue gak bagus. iya. gak. bagus. sekarang gue tanya, cewek mana yang keliatan bagus saat ngejer-ngejer 'sesuatu' yang bahkan gak pernah jelas apaan ? keliatan cewek gak baguskan ?
gue tau kalau image gue udah jelek banget di 'cyberlive' itu baru semalem. dari adek gue. gue semalem nelpon dia, dan 'jlebb' banget rasanya pas dia bilang kalau semua orang tau yang gue rasain. rasa apa ?! RASA KALAU GUE DI(GAK)PEDULIIN. damn ! gue shock sekaligus pengen nangis di bawah tudung. sakiiiit banget rasanya. itu gue udah mo nangis. tapi dengan sok tegar -gue nahan. sampe akhirnya gue sadar kalau ternyata image gue udah jelek banget. i don't believe it. gue dikasihani sama semua orang. gue bahkan yakin, gak sedikit orang yang -aslinya- ngetawain gue.
gue sampe ngerasa bego banget. jiwa gue yang emang udah hampir mati, saat itu langsung 'jlebb' abis. jadi debu. terus ditiup. terbang. berantakan. dan,,, hilang.
adek gue bilang, gue harus mencoba untuk move on. jangan lembek kayak lemper. apalagi kenyal-kenyal kayak agar-agar. gue harus kuat yang nyata. kayak batu. gue harus berdiri menantang dengan senyum mengembang. bukan berdiri sok tegar kayak pohon toge. gue harus semangat. jangan terpuruk oleh keadaan yang entah kenapa gue gak ngerti bisa tercipta sedemikian rumit ini.
misi gue : ngelupain semua dan ngebalikin image gue. membenahi nama baik gue. menunjukan pada semua orang -terutama- 'cyberlive' bahwa gue sedikitpun bukan cewek lemah yang kayak Nikita Willy -ku tetap menanti. gue akan berdiri di garis depan dan berkata : GUE IRMA, DAN GUE BUKAN TERORIS, GUE ORANG YANG KUAT.
temen-temen kampus gue manggil gue 'abang'. gue ucapkan makasih sebesar kacang buat mereka. dengan begitu mereka memotivasi gue untuk menjadi 'abang' = STRONG !!!
tapi sebagai anak sastra yag tau diri, gue cuma mau bilang -untuk siapa saja yang dengan berani menyia-nyiakan rasa yang gue rasain tanpa dihirup sedikitpun, yaitu :
"...dan ada saatnya kita juga akan merasakan yang tidak kita rasakan, lalu kita tidak merasakan yang sebenarnya sedang kita rasakan. dan ketika kita sadari kalimat kedua, maka kita telah terlambat -mungkin kita (telah) ditinggalkan..."
itu dari gue. ada yang tau ? bahkan saat gue tabrakan, sakitnya gak sesakit ini.
atau mungkin gue emang teroris ? ==>> yang (patut) dijauhi !
Kamis, 11 Agustus 2011
Permohonan Maafku (andai kau tahu,,,)
Teruntuk : Tuan Davagra
dulu sekali, saat aku masih kecil, ibu sering bercerita tentang bulan, tentang bintang, tentang matahari, tentang langit, tentang bumi, tentang semua yang ku tahu bahwa itu indah. setiap hari ibu bercerita tentang itu semua, tanpa lelah, tanpa mempedulikan rasa kantuknya. setiap malam, setiap siang, setiap waktu. tanpa jeda.
hari ini, di senja ini, ditemani guratan senja dan aroma melati, aku duduk membeku dengan pena dan kertas. hari ini aku berjanji akan bercerita pada ibu. ingin rasanya aku kembali bercerita tentang bulan, tentang bintang, tentang matahari, tentang langit, tentang bumi, tentang semua yang ku tahu bahwa itu indah. tapi Tuhan tak memberikanku itu semua, tak satupun. Tuhan tak memberiku mata, Tuhan tak memberiku suara, Tuhan bahkan tak memberiku telinga. Tuhan hanya beriku sepotong hati. hati yang beberapa waktu lalu tak lagi berfungsi. ia mati. seiring dengan kau yang pergi.
aku masih di sini, di senja yang jingga bersama aroma melati. masih memegang pena dan kertas. ibu terlalu lama menungguku untuk bercerita, ibu lelah, ibu letih. dan kini aku sendirian. beku. alam dan kau mengutukku.
masih dengan keadaan yang sama. aku duduk sendiri, benar-benar sendiri. tidakkah kau ingin datang dan menemaniku sebentar ? kurasa tidak. bisa ku lihat tatap benci itu.
sesaat sebelum ibu meninggalkanku, sudah ku temukan hal yang ingin ku ceritakan. tentang kau. tentang kau yang selalu menjadi bulan, menjadi bintang, menjadi matahari, menjadi langit, menjadi bumi, dan menjadi semua yang ku tahu bahwa itu indah.
kau yang mengajakku tertawa, walau tak pernah ku dengar tawamu. kau yang mengajarkanku tersenyum, walau tak pernah ku lihat senyummu. kau yang membantuku hidup, walau tak pernah ku ucapkan terima kasih. kau perlahan membuatku mengerti bulan, bintang, matahari, langit, bumi, dan semua yang ku tahu bahwa itu indah.
tapi kini, di senja yang jingga ini, dengan aroma melati, aku menangis. pilu. walau aku tak pernah mendengar marahmu, walau aku tak pernah melihat gusarmu, walau aku tak pernah berucap sakit, tapi ku tahu kau kecewa. dan itu padaku. genggammu tak lagi erat. sentuhmu tak lagi hangat. yang ku rasa hanya pekat. semua berasa hambar. inikah akhir dari semua kisah ?
kau tuntut aku menahanmu, aku bisu. kau paksa aku mengerti pancar matamu, aku buta. kau tarik aku dengan tutur halusmu, aku tuli. takkah kau mengerti aku ? aku tak miliki semua itu. aku hanya punya hati yang ku persiapkan dengan segala kecacatanku hanya untukmu. bisakah kau tinggal sebentar ? aku butuh maafmu. setelah tak ada lagi ibu, kau satu-satunya harapku. di antara buta, di antara tuli, di antara bisu. bisakah kita seperti dulu lagi ? saling dekat, walau sebenarnya kita berjarak. saling melengkap, walau sebenarnya kita punya dunia masing-masing. maafkan aku atas segala kecacatanku.
aku butuh jutaan detik untuk mencari teman, tegakah kau meninggalkan aku yang serapuh lapisan es ini ? sekali lagi, maafkan aku.
ini ku tulis dengan rasa takut yang membuncah, dengan pena yang telah ku ganti, dengan ibu. ibu tidak pergi meninggalkanku, dia selalu ada di hatiku. maukah kau kembali dan menempati kekosonganku ? maafkan aku. mungkin aku ceroboh karena telah buatmu kecewa, tapi aku tahu bahwa aku akan sangat lebih ceroboh ketika tidak memintamu untuk tetap tinggal.
maafkan aku,,, maafkan aku,,,
maukah kau kembali seperti saat lalu ? kembali menjadi bulan, bintang, matahari, langit, bumi, dan semua yang ku tau bahwa itu indah. tanpa mata, tanpa suara, tanpa telinga.
gunakan hati. aku berjanji, kecacatanku takkan lagi buatmu kecewa.
maafkan aku,,, maafkan aku,,,
bersama senja dan jingga, ditemani aroma melati
dariku, si bodoh yang cacat
irma.yr
dulu sekali, saat aku masih kecil, ibu sering bercerita tentang bulan, tentang bintang, tentang matahari, tentang langit, tentang bumi, tentang semua yang ku tahu bahwa itu indah. setiap hari ibu bercerita tentang itu semua, tanpa lelah, tanpa mempedulikan rasa kantuknya. setiap malam, setiap siang, setiap waktu. tanpa jeda.
hari ini, di senja ini, ditemani guratan senja dan aroma melati, aku duduk membeku dengan pena dan kertas. hari ini aku berjanji akan bercerita pada ibu. ingin rasanya aku kembali bercerita tentang bulan, tentang bintang, tentang matahari, tentang langit, tentang bumi, tentang semua yang ku tahu bahwa itu indah. tapi Tuhan tak memberikanku itu semua, tak satupun. Tuhan tak memberiku mata, Tuhan tak memberiku suara, Tuhan bahkan tak memberiku telinga. Tuhan hanya beriku sepotong hati. hati yang beberapa waktu lalu tak lagi berfungsi. ia mati. seiring dengan kau yang pergi.
aku masih di sini, di senja yang jingga bersama aroma melati. masih memegang pena dan kertas. ibu terlalu lama menungguku untuk bercerita, ibu lelah, ibu letih. dan kini aku sendirian. beku. alam dan kau mengutukku.
masih dengan keadaan yang sama. aku duduk sendiri, benar-benar sendiri. tidakkah kau ingin datang dan menemaniku sebentar ? kurasa tidak. bisa ku lihat tatap benci itu.
sesaat sebelum ibu meninggalkanku, sudah ku temukan hal yang ingin ku ceritakan. tentang kau. tentang kau yang selalu menjadi bulan, menjadi bintang, menjadi matahari, menjadi langit, menjadi bumi, dan menjadi semua yang ku tahu bahwa itu indah.
kau yang mengajakku tertawa, walau tak pernah ku dengar tawamu. kau yang mengajarkanku tersenyum, walau tak pernah ku lihat senyummu. kau yang membantuku hidup, walau tak pernah ku ucapkan terima kasih. kau perlahan membuatku mengerti bulan, bintang, matahari, langit, bumi, dan semua yang ku tahu bahwa itu indah.
tapi kini, di senja yang jingga ini, dengan aroma melati, aku menangis. pilu. walau aku tak pernah mendengar marahmu, walau aku tak pernah melihat gusarmu, walau aku tak pernah berucap sakit, tapi ku tahu kau kecewa. dan itu padaku. genggammu tak lagi erat. sentuhmu tak lagi hangat. yang ku rasa hanya pekat. semua berasa hambar. inikah akhir dari semua kisah ?
kau tuntut aku menahanmu, aku bisu. kau paksa aku mengerti pancar matamu, aku buta. kau tarik aku dengan tutur halusmu, aku tuli. takkah kau mengerti aku ? aku tak miliki semua itu. aku hanya punya hati yang ku persiapkan dengan segala kecacatanku hanya untukmu. bisakah kau tinggal sebentar ? aku butuh maafmu. setelah tak ada lagi ibu, kau satu-satunya harapku. di antara buta, di antara tuli, di antara bisu. bisakah kita seperti dulu lagi ? saling dekat, walau sebenarnya kita berjarak. saling melengkap, walau sebenarnya kita punya dunia masing-masing. maafkan aku atas segala kecacatanku.
aku butuh jutaan detik untuk mencari teman, tegakah kau meninggalkan aku yang serapuh lapisan es ini ? sekali lagi, maafkan aku.
ini ku tulis dengan rasa takut yang membuncah, dengan pena yang telah ku ganti, dengan ibu. ibu tidak pergi meninggalkanku, dia selalu ada di hatiku. maukah kau kembali dan menempati kekosonganku ? maafkan aku. mungkin aku ceroboh karena telah buatmu kecewa, tapi aku tahu bahwa aku akan sangat lebih ceroboh ketika tidak memintamu untuk tetap tinggal.
maafkan aku,,, maafkan aku,,,
maukah kau kembali seperti saat lalu ? kembali menjadi bulan, bintang, matahari, langit, bumi, dan semua yang ku tau bahwa itu indah. tanpa mata, tanpa suara, tanpa telinga.
gunakan hati. aku berjanji, kecacatanku takkan lagi buatmu kecewa.
maafkan aku,,, maafkan aku,,,
bersama senja dan jingga, ditemani aroma melati
dariku, si bodoh yang cacat
irma.yr
Langganan:
Postingan (Atom)